Rabu, 27 Juni 2012

Bantulah Saudaramu!

Anak-anakku tercinta!

Kemarilah, aku kuceritakan malam ini sebuah kisah yang mengandung pelajaran bagi orang yang bergaul dengan saudaranya tapi tidak membantunya.

Di sebuah hutan ada seekor singa yang menjadi “raja rimba”. Seluruh binatang yang ada di hutan itu selalu berkumpul di pagi hari untuk memberi ucapan selamat dan mendengar perintah-perintahnya. Di hutan itu pun hidup dua banteng bersaudara, yang satu berwarna merah dan kurus, sedang yang satu laginya berwarna putih dan gemuk.

Hari terus berlalu sementara penghuni hutan itu hidup dalam keadaan yang penuh dengan kebahagian. Namun, tiba-tiba segala sesuatunya berubah. Bencana dan kelaparan melanda hutan itu. Melihat peristiwa itu, raja rimba mulai memeras otak untuk mencari cara mendapat mangsa yang gemuk.

Suatu hari si raja rimba mengirim surat kepada banteng merah dan memintanya datang. Setelah ia datang, singa itu berkata kepadanya, “Anda sangat berarti di sisiku. Karena itu, aku berdialog dengan Anda. Seperti yang Anda lihat, tubuhku lemah akibat kurang makan. Apa yang Anda anjurkan?”

Sejenak macan itu terdiam. Sebelum banteng merah sempat angkat bicara, ia terlebih dahulu menyambung perkataannya, “Dengar, kengapa aku melihatmu begitu kurus, sedang saudaramu, si banteng putih, begitu gemuk? Apakah dia makan lebih banyak darimu? Atau, ia mengambil jatah makanmu? Bagaimana pendapatmu seandainya makanan yang dikonsumsi oleh kalian berdua diberikan hanya untuk dirimu?”

“Bagaimana itu bisa terjadi?,” tanya banteng merah.

Sang macan menjawab, “Akan kujadikan kau wakil raja rimba. Dengan demikian, kau akan mendapat banyak makanan. Tapi dengan syarat, kau harus memberikan saudaramu, si banteng putih, untuk aku makan. Dia pasti akan membuatku kenyang.”

            Mendengar itu, si banteng merah setuju dengan keinginan si raja rimba.

            Keesokan harinya datanglah si banteng putih. Maka, si raja rimbapun menyerangnya dan memangsanya.

Tidak lama kemudian datanglah si banteng merah untuk menerima jabatan yang dijanjikan oleh si raja rimba. Namun sayang, si raja rimba tidak memberikannya kepadanya.

            Hari terus berlalu sementara si raja rimba tak kunjung menepati janjinya. Akhirnya, suatu hari si raja rimba meminta banteng merah menemuinya guna bermusyawarah untuk ke sekian kalinya.

            Setelah si banteng merah tiba, singa itu berkata, “Apa yang harus aku lakukan wahai banteng? Aku ingin makanan?”

            “Maaf baginda raja, di hutan ini banyak sekali binatang,” kata banteng merah memotong.

            “Di sekelilingku tidak ada binatang selain kucing, serigala dan burung. Mereka semua tidak membuatku gemuk atau mengenyangkan perutku,” tukas si raja rimba.

            Singa itu memandang ke arah banteng dan menggerakkan kepalanya.

            “Apa maksudmu?,” tanya banteng merah.

            “Aku menginginkanmu,” jawab si raja rimba.

            “Ya, engkau telah memangsaku ketika engkau memangsa saudaraku,” kata si banteng merah kecewa.

            Singa itu kemudian menyerang banteng merah dan memangsanya.

            Wahai anak-anakku.

            Ini adalah keteladan bagi setiap orang yang mengkhianti saudaranya atau tidak menolongnya. Rasulullah saw bersabda, “Tolonglah saudaramu ketika mendzalimi atau didzalimi!”

            Para sahabat bertanya, “Ya rasulullah, kami menolongnya ketika didzalimin, bagaimana kami menolongnya ketika ia berbuat dzalim?”

            Nabi Muhammad menjawab, “Engkau mencegahnya dari kedzaliman dan mengarahkannya pada kebenaran.”

Jumat, 27 April 2012

GURU GO BLOG....!

       LONG LIFE EDUCATION...! Itulah kata yang ingin saya katakan. Kadang hati ini merasa sesak ketika mendengar berita miring atau fakta pahit yang dialami didunia pendidikan. Ketika penulis berkesempatan ikut hadir dalam suatu diklat ato work shop dan sejenisnya, hampir menjadi rahasia umum ketika disampaikan ada guru yang belum bisa mengisi LKJ, kurang pas dalam memberi penilaian, belom bisa buat RPP, menjahitkan PTK, gaptek juga gapin. Kalo ada undangan yang ada notenya "diwajibkan membawa laptop" whuih, bingungnya gak ketulungan. huft... jangan ampe kamsupay (kampungan sekali udik dan payah) jugalah. Diajak ngomomg ini gak nyambung, ditanya itu ga ngerti, diajakin belajar juga ogah-ogahan. (lengkap Zudah...) Terkadang nurani berbisik, "aih... ne bapak /ibu pemateri kok buka2 aib orang didepan publik sich.. gimana kalo ternyata kita juga ngalamin nasib begituan. alamak... malunya gak ketulungan" tapi disisi laen, mungkin beliau ingin mengisaratkan pesan Sekaligus menyemangati agar kejadian seperti itu tak terulang, jadi hal itu disampaikan untuk diambil pelajarannya. Memang kadang kita perlu belajar dari kesalahan orang laen tanpa kita harus mengalaminya.
      thank's 4 LP. Ma'arif yang 25 Februari lalu,  menggelar pelatihan pembuatan blog bagi setiap Lembaga Pendidikan yang bernaung dibawah Ma'arif yang bertempat di gedung NU Kab. Trenggalek. Tujuannya agar para pendidik kita gak gaptek. Dizaman yang serba canggih ini semua haruz serba cepet, jadi yang cepet ya dapet, gak cepat ya gak dapet. ya... emang sudah saatnya setiap guru senantiasa meng up grade kemampuannya agar senantiasa up to date. Biar anak didik kita juga snantiasa menanti nanti kedatangan kita, karna kita slalu punya hal- hal baru yang akan diberikan kepada anak didik setiap harinya. YUPS.... AnY wAY, SAATNYA GURU GO BLOG!!!
    

Jumat, 24 Februari 2012

PESAN LUUKMANUL HAKIM KEPADA PENUNTUT ILMU



     Dalam pesan ini terkandung beberapa etika yang tinggi, yang tidak dapat terlepas darinya seorang penuntut ilmu pun uat selamanya. Syahr bin Hausyab telah mengatakan bahwa telah sampai kepadanya bahwa Lukmanul Hakim dalam pesannya kepada putranya mengatakan sebagai berikut :
“wahai anakku, janganlah kamu mempelajari ilmu untuk menyombongkan dirimu di hadapan para ulama, unyuk mendebat orang-orang yang jahil, untuk memamerkan dirimu dngannya dalam berbagai pertemuan. Janganlah kamu meninggalkan ilmu karena tidak suka kepadanya dan lebih memprioritaskan kejahilan darinya. Wahai anakku, pilihlah tempat pertemuan menurut pandangan matamu sendiri secara langsung. Apabila kamu menjumpai suatu kaum yang sedang berdzikir menyebut nama Allah,maka bergabunglah kamu bersama mereka, karena sesungguhnya jika kamu seorang yang ‘alim, maka ilmumu akan bermanfaat; atau ika kamu seorang yang jahil, tentulah mereka akan mengajarimmu. Barangkali Allah menurunkan ramat-Nyakepada mereka sehingga kamupun akan mendapatkan bagiannya bersama mereka karena kamu menjadi teman sekedudukan mereka. Sebaliknya, apabila kamu melihat suatu kaum yang tidak berdzikir menyebut nama Allah, janganlah kamu duduk bersama mereka, karena jika kamu seorang yang ‘alim, maka ilmumu tidak akan berguna; dan jika kamu seorang yang jahil, maka mereka akan makin menambah kamu terjerumus kedalam keathilan. Barang kali Allah menurunkan adzab-Nya kepada mereka sehingga kamu pun ikut mendapat bagiannya besama denga mereka karena kamu menjadi teman sekedudukan mereka.”

Tips Untuk Orang Tua :


           
1.    Luangkan waktu walau hanya 10-15 menit setiap hari walau kita sudah lelah bekerja seharian. Tentu dilakukan sambil bermain.
2.   Anak adalah ASSET yang paling berharga, jangan sampai USIA EMAS mereka dilalui tanpa keterlibatan kita.
3.   Sedikit waktu yang RUTIN dan BERKUALITAS lebih baik dari pada banyak waktu namun tidak dalam perencanaan yang baik.
4.  Sediakan bagian kecil dari sudut rumah kita sebagai CENTER OF LEARNING bagi mereka.
5.       Pastikan RUMAH dan SEKOLAH merupakan tempat yang paling menyenangkan bagi mereka, karena di rumah dan di sekolah selalu ada hal-hal baru yang ditemui dan dialami sebagai bagian dari LEARNING PROCESS.
Itu tips untuk para orang tua, jadi sebagai orang tua jangan sering-sering memarai anak anda, tapi jangan terlalu memanjakan mereka juga. Karena anak adalah karunia ALLOH yang dititipkan kepada kita dan wajib kita jaga. Bagaimana anak itu bisa tumbuh dan berkembang dengan baik itu tergantung dengan cara kita mendidiknya, dan lingkungan tempat tinggal anak itu sendiri. Sebagai orang tua kita wajib menanamkan ajaran kebaikan kepada anak kita, karena nanti pada hari akhir kita akan dimintai pertanggungjawaban  atas apa yang telah kita berikan kepada anak kita. Mendidik anak adalah hal yang menyenangkan.

SEBUAH PILIHAN


Add caption
                                                SEBUAH PILIHAN


Uang????????????????? Hanya empat kata, tapi sangat itimewa. Tanpa itu kita juga akan kebigungan. Apakah hukum di Negara ini sudah diperjual belikan dengan uang????????????????? Dimanakah janji pemerintah yang telah mereka ucapkan, yang telah mereka gembor-gemborkan, yang telah mereka janjikan bahwasanya kepentingan rakyat lebih di utamakan, Sebuah pilihan yang amat sulit, mengapa sekarang semuanya harus dibeli dengan uang tetapi apa kenyataannya sekarang??????????????? Semuanya berbanding terbalik 360 derajat, janji pemerintah tidak ditepati, para pejabat lebih mementingkan perut mereka sendiri dari pada kesejahteraan para rakyatnya. Mereka tidak tau kalau para rakyat itu menangis  kelaparan, membutuhkan uluran tangan para dermawan, mereka juga tidak sadar kalau yang mereka lakukan itu merugikan para rakyat. Dengan sewenang-wenang mereka rampas hak rakyat, pekerjaan di perjual belikan, pajak di korupsi, aspirasi rakyat tidak di gubris, mentang-mentang mereka mmpunyai kekuasaan jadi apapun harus menurut dengan aturan mereka. Rakyat bukan sebuah boneka yang mudah dipermainkan, di atur sesuka hati oleh sang pemiliknya.
Negara tanpa adanya rakyat tidak akan bisa berdiri, karena rakyat adalah unsur utama dalam system kenegaraan, tapi di Negara ini tidak begitu, rakyat di anggap remeh. Tukang korupsi saja hukumanynya Cuma seumur jagung sementara maling ayam, pencuri coklat, dll di hukum tidak sesuai dengan apa yang mereka lakukan, begitu juga dengan pekerjaan, diperjual belikan dari harga yang sangat bersaing. Terus kalau rakyat yng ekonominya rendah berarti tidak bisa bekerja???????????????????????????????? meskipun mempunyai IQ yang mumpuni, pinter, punya skill yang bisa dihandalkan tetapi kalau tidak punya uang nanti dulu bias menduduki kursi pekerjaan.

NASIHAT AL-GHOZALI


NASIHAT AL-GHOZALI AGAR MEMBIASAKAN ANAK-ANAK MELAKUKAN AKHLAK MULIA
Al-ghozali telah mengatakan bahwa dianjurkan agar anak tidak dibiasakan meludah di majlisnya, mengeluarkan ingus, menguap di hadapan orang lain, membelakangi orang lain, bertopang dagu, dn menyandarkan kepala ke lengan, karena sesungguhnya sikap ini menunjukkan yang bersangkutan sebagai seorang pemalas. Sebaiknya mereka harus diajari cara duduk yang baik dan tidak boleh banyak bicara. Kepadanya harus diterangkan bahw banyak bicara itu termasuk perbuatan tercela dan hanya pantas dilakukan oleh anak-anak yang tercela. Hendaknya dia dilarang berisyarat dengan memakai kepala, baik membenarkan maupun mendustakan, agar tidak terbiasa melkukannya sejak kecil.
Hendaknya dia dilarang memulai pembicaraan dan dibiasakan untuk tidak berbicara, selain untuk menjawab sesuai dengan kadar pertanyaan. Hendaklah dia dibiasakan untuk mendengar dengan baik jika orang lain yang lebih besar daripadanya berbicara, berdiri menghormat orang yang lebih atas daripadanya, meluaskan tempat duduk baginya, duduk dihadapannya dengan sopan, tidak mengeluarkan kaa-kata yang tidak ada gunanyadan kata-kata yang kotor, tidak mengeluarkan kutukan dan makian serta tidak bergaul dengan orang yang mulutnya biasa mengeluarkan sesuatu dari kata-kata tersebut. Demikian itu karena sesungguhnya hal itu pasti karena pengaruh dari teman-teman yang buruk, padahal pokok pendidikan bagi anak-anak adalah menghindarkannya dari teman-teman yang buruk (jahat).

admin

admin